Friday, July 12, 2013

RUGI RP 5,5 TRILIUN, PERTAMINA AKAN NAIKKAN SECARA BERTAHAP HARGA LPG 12 KG SETELAH LEBARAN

Cara Cepat Hamil Alami Rahasia Dokter

Alasan Pertamina naikkan harga LPG 12 kg naik secara bertahap pasca lebaranRUGI RP 5,5 TRILIUN, PERTAMINA AKAN NAIKKAN SECARA BERTAHAP HARGA LPG 12 KG SETELAH LEBARAN. Pertamina akan menaikkan harga LPG 12 kg secara bertahap, yang dimulai setelah Lebaran nanti. Saat ini LPG 12 kg masih disubsidi Pertamina. Karena itu Pertamina akan segera menaikkannya secara bertahap. Kenaikan bertahap ini akan dimulai setelah Lebaran. Lihat juga HARGA BBM AKHIRNYA RESMI NAIK, PREMIUM RP 6500/LITER - SOLAR RP 5500/LITER HARGA BARU BBM BERSUBSIDI BERLAKU 22 JUNI 2013 PUKUL 00.00

Menurut Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, belum saatnya Pertamina menaikkan harga LPG sekarang ini. Sebab, kenaikan inflasi yang diakibatkan kenaikan harga BBM sudah tinggi, yang juga menyebabkan harga bahan makanan naik.

"Jadi sebagai CEO Pertamina, saya tidak mungkin menaikkannya sekarang. Jika dinaikkan sekarang akan bisa menambah inflasi lagi. Jadi Agustus nanti setelah Lebaran, baru kami naikkan secara bertahap," kata Karen.

Nantinya, harga LPG 12 kg harus bebas subsidi. "Yang disubsidi nanti hanya LPG 3 kg," kata Karen. Namun Karen belum menyatakan berapa kenaikan harga LPG 12 kg ini dan kenaikan bertahapnya seperti apa.

Apabila harga LPG tidak naik, Pertamina memperkirakan tahun ini akan mencetak kerugian Rp 5,5 triliun. Pertamina sudah lama mengajukan kenaikan harga LPG 12 kg kepada pemerintah. Namun sampai saat ini pemerintah belum memberikan lampu hijau.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg ini dilakukan karena Pertamina selalu rugi triliunan rupiah dari penjualan elpiji 12 kg.

"Tiap tahun kita rugi triliunan rupiah ketika harus menjual gas elpiji 12 kilogram. Tahun ini diperkirakan Pertamina rugi Rp 4 triliun-Rp 5 triliun lebih dari bisnis gas elpiji 12 kilogram. Dengan menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram, tentu akan mengurangi dampak kerugian Pertamina selama ini," ucapnya.

Ali mengungkapkan, selama ini Pertamina harus memberikan subsidi Rp 5.152/kg untuk elpiji tabung 12 kg ini. Padahal seharusnya tidak ada subsidi yang diberikan untuk elpiji tabung 12 kg ini. Karena elpiji 12 kg lebih banyak dinikmati kalangan mampu dan kaya yang seharusnya tidak perlu diberi subsidi, apalagi subsidinya dari Pertamina.

"Elpiji 12 kilogram ini lebih banyak dinikmati oleh kalangan mampu dan kaya, bahkan cafe dan restoran yang seharusnya tidak perlu disubsidi, apalagi yang mensubsidi ini adalah perseroan yang juga dituntut untuk menghasilkan dividen bagi negara. Lain halnya dengan elpiji 3 kg yang memang diperuntukkan untuk kalangan menengah ke bawah, negara masih memberikan subsidi dan tidak ada kenaikan harga," jelas Ali.

Sebelumnya diungkapkan Vice President Gas Domestik Pertamina Gigih Wahyu, biaya produksi elpiji 12 kg saat ini Rp 10.064 per kg. Sedangkan perseroan menjualnya jauh di bawah biaya produksi.

"Biaya produksi gas elpiji 12 kg adalah Rp 10.064 per kg, sementara Pertamina menjual ke agen atau eks Pertamina Rp 4.912 per kg. Artinya setiap kilogram elpiji 12 kg yang dijual Pertamina, Pertamina rugi Rp 5.152 per kg," ungkap Gigih beberapa waktu lalu.

Gigih merinci biaya produksi elpiji 12 kg tersebut di antaranya biaya bahan baku (landed) Rp 8.852 per kg, biaya costum & Duties Rp 229 per kg, biaya freight cost Rp 365 per kg, biaya transportation fee Rp 277 per kg, biaya filling fee Rp 188 per kg, dan biaya operasi lainnya Rp 154 per kg.

Sementara itu, hampir sebagian besar elpiji saat ini dimpor Pertamina dari luar negeri berdasarkan harga CP Aramco, yang tiap tahun selalu meningkat.

"Pada 2008 harga CP Aramco mencapai US$ 780 per metrik ton (MT) saat itu Pertamina sudah rugi Rp 4,7 triliun ketika menjual gas elpiji 12 kilogram, pada 2009 sempat turun US$ 515/MT sehingga kerugian Pertamina di elpiji 12 kg turun hanya menjadi Rp 1,1 triliun," ungkap Gigih.

Namun pada 2010 harga CP Aramco naik kembali jadi US$ 715/MT, namun karena pada akhir 2009 ada penyesuain harga elpiji 12 Kg dari Rp 5.750 per kg menjadi Rp 5.850 per kg kerugian Pertamina di elpiji 12 kg menjadi Rp 2,1 triliun.

"Namun pada 2011 harga elpiji CP Aramco naik lagi menjadi US$ 858/MT sehingga kita rugi lagi Rp 3,37 triliun, kemudian pada 2012 sampai akhir desember harga rata-rata CP Aramco sudah mencapai US$ 917/MT sehngga kerugian kita mencapai Rp 4,69 triliun, dan diprediksi pada 2013 ini diperkirakan harga CP Aramco naik menjadi US$ 910,721 per MT sehingga kita rugi Rp 5 triliun," kata Gigih.

Harga LPG 12 kg di tingkat agen saat ini adalah Rp 72 ribu/tabung atau maksimal Rp 75 ribu/tabung. Sementara untuk LPG tabung 3 kg harganya Rp 12.500-Rp 15 ribu/tabung.


Artikel Selebriti dan Info Sehat Lainnya:

Judul Posting: RUGI RP 5,5 TRILIUN, PERTAMINA AKAN NAIKKAN SECARA BERTAHAP HARGA LPG 12 KG SETELAH LEBARAN
Link Posting: http://selebriti-sehat.blogspot.com/2013/07/rugi-rp-55-triliun-pertamina-akan.html
Rating: 100% based on 99999 ratings. 100 user reviews.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...